Jeremy Wattimena, Atlet Muda Asal Batam dengan Tekad Besi Menuju Panggung Dunia

Batam Nesia – Di sudut Dojang Central Taekwondo Club (CTC), suara hentakan kaki Jeremy Andre Wattimena memecah keheningan. Tubuhnya tegap, langkahnya mantap, dan tatapannya tajam.

Dalam satu putaran cepat, kakinya melayang di udara — presisi khas seorang taekwondoin tangguh yang tengah menyiapkan diri untuk panggung lebih besar.

Jeremy, atlet muda asal Batam yang kini berusia 21 tahun, menjadi salah satu andalan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dalam berbagai kejuaraan nasional. Meski terbilang muda, rekam jejak prestasinya sudah panjang dan konsisten, penuh medali dan cerita perjuangan.

Awal dari Ekstrakurikuler Sekolah

Perjalanan Jeremy di dunia taekwondo bermula dari kegiatan ekstrakurikuler di SMA Immanuel Baloi, Batam. Niat awalnya sederhana, hanya ingin mencoba sesuatu yang baru. Namun, langkah kecil itu justru menjadi pintu menuju masa depan yang tak ia bayangkan sebelumnya.

“Awalnya cuma ikut ekskul. Tapi lama-lama muncul rasa ingin menang, ingin tampil, dan ingin membawa nama daerah,” ujar Jeremy saat ditemui di sela latihan di Dojang CTC, Kamis (9/10/2025).

Bagi Jeremy, Dojang CTC bukan sekadar tempat berlatih. Di bawah bimbingan Master Kosasih Sumarli, CTC menjadi rumah kedua sekaligus tempat pembentukan karakter.

“Di CTC, saya belajar banyak. Mulai dari disiplin, teknik, sampai rasa percaya diri. Kami dibina seperti keluarga, tapi tetap keras, karena dunia tanding itu keras,” ujarnya.

CTC dikenal sebagai salah satu pusat pembinaan taekwondo terbaik di Batam, yang tak hanya fokus pada fisik, tapi juga mental dan etika bertanding.

Deretan Prestasi Nasional

Jeremy mencatat debut nasionalnya pada Open Tournament Sumatera Barat 2019 dan langsung membawa pulang medali. Sejak saat itu, grafik kariernya terus menanjak. Berikut beberapa pencapaian pentingnya:

  • Pomnas Sumatera Barat 2022: Medali Perak
  • Pra PON 2023: Medali Perak
  • PON Aceh-Sumut 2024: Medali Perunggu
  • Pomnas Jawa Tengah: Medali Emas

Selain itu, ia juga telah mengoleksi puluhan medali dari berbagai kejuaraan daerah dan nasional. Semua diraih dengan latihan rutin, semangat tinggi, dan satu prinsip sederhana yang selalu ia pegang: restu orang tua sebelum bertanding.

“Restu orang tua itu penting. Saya nggak pernah bertanding tanpa minta doa mereka,” ungkap anak kedua dari pasangan Leunard Jemi Wattimena dan Maria Kudubun ini.

Dukungan Keluarga dan Pendidikan

Meski sibuk berlatih, Jeremy tetap menjaga komitmennya terhadap pendidikan. Saat ini ia tengah menempuh studi di Universitas Terbuka, jurusan Hukum.

Sang ayah, Leunard Jemi Wattimena, menyebut keberhasilan anaknya tak lepas dari pembinaan di CTC.

“Selama di CTC, Jeremy bukan cuma belajar taekwondo. Dia belajar disiplin, hormat, sopan, dan tangguh. Kami bersyukur,” ujarnya.

Menurut Leunard, CTC telah menjadi wadah positif bagi generasi muda Batam.

“Dojang ini bukan cuma tempat latihan. Ini tempat membangun karakter — tanggung jawab, sportivitas, dan fair play,” tambahnya.

Dengan segudang prestasi, Jeremy tetap rendah hati. Ia sadar perjalanan masih panjang. Cita-citanya jelas: mengibarkan Merah Putih di ajang internasional dan membawa nama Kepri bersinar di dunia olahraga.

Namun, ia berharap dukungan dari pemerintah daerah terus mengalir.

“Kami butuh dukungan — fasilitas, dana pembinaan. Kalau ada itu semua, atlet Kepri bisa melangkah lebih jauh,” ujarnya penuh semangat. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *